Baby Blues Syndrome, atau sering juga disebut Postpartum Distress Syndrome adalah perasaan sedih dan gundah yang dialami oleh sekitar 50-80% wanita setelah melahirkan bayinya.
Aneh memang… perasaan senang menanti-nanti kelahiran sang buah hati, ternyata pada sebagian ibu bisa berubah menjadi depresi, setelah proses kelahiran bayi.
Baby Blues Syndrome masih tergolong ringan dan biasanya berlangsung hingga 2 minggu. Jika Anda mengalaminya lebih dari 2 minggu, bisa jadi itu adalah Postpartum Depression dan sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter Anda…
Beberapa Gejala Kasus Baby Blues Syndrome:
1. Menangis tanpa sebab yang jelas
2. Mudah kesal
3. Lelah
4. Cemas
5. Tidak sabaran
6. Enggan memperhatikan si bayi
7. Tidak percaya diri
8. Sulit beristirahat dengan tenang
9. Mudah tersinggung
Jika setelah melahirkan Anda mengalami berbagai kondisi dan perasaan di atas, maka besar kemungkinan Anda sedang dilanda Baby Blues Syndrome…
Apa Beda Baby Blues Syndrome dengan Postpartum Depression?
Perbedaan keduanya terletak pada frekuensi, intensitas, serta durasi berlangsungnya gejala-gejala di atas. Pada Postpartum Depression, Anda akan merasakan berbagai gejala tersebut lebih sering, lebih hebat, serta lebih lama.
Bagaimana cara membedakannya?
Sebenarnya caranya mudah. Salah satunya adalah dengan memperhatikan pola tidur si ibu. Jika ketika ada orang lain menjaga bayi, si ibu bisa tertidur, maka besar kemungkinan si ibu hanya menderita Baby Blues Syndrome (BBS). Namun jika si ibu sangat sulit tertidur walaupun bayinya dijaga oleh orang lain, maka mungkin tingkat depresinya sudah termasuk ke dalam Postpartum Depression (PPD).
Beberapa Gejala Postpartum Depression:
1. Cepat marah
2. Bingung
3. Mudah panik
4. Merasa putus asa
5. Perubahan pola makan dan tidur
6. Ada perasaan takut bisa menyakiti bayinya
7. Ada perasaan khawatir tidak bisa merawat bayinya dengan baik
8. Timbul perasaan bahwa ia tidak bisa menjadi ibu yang baik
PPD bisa berlangsung hingga 1 tahun setelah kelahiran bayi…
Pada kasus PPD akut, si ibu bisa saja bunuh diri atau menyakiti bayinya sendiri…
Apa Penyebab PPD?
Walaupun hingga artikel ini ditulis tidak ada yang tahu pasti penyebab timbulnya PPD, namun berbagai faktor berikut sepertinya sangat berpengaruh:
1. Perubahan hormon si ibu
2. Tekanan menjadi ibu baru
3. Ada sejarah keluarga terkait dengan depresi
4. Kurangnya bantuan ketika melahirkan
5. Merasa terisolasi
6. Kelelahan
Saturday, March 28, 2009
Bagaimana Mengetahui Bayi Yang Baru Lahir Itu Sehat ?
Bayi yang baru saja lahir biasanya tidak nampak seperti bayi-bayi yang sering Anda lihat di iklan-iklan popok..
Seringkali kepala bayi yang baru terlahir berbentuk lonjong, bukannya bulat. Kulitnya juga mungkin berkerut-kerut dan berwarna kemerah-merahan. Semua kondisi ini adalah bukan sesuatu yang harus Anda khawatirkan.
Di bagian tengah kepala bayi Anda yang baru lahir biasanya ada yang disebut "Soft Spot" atau daerah lunak dimana tulang tengkoraknya belum bersatu dengan sempurna.
Justru keadaan ini sangat menguntungkan agar kepala si bayi bisa fleksibel selama proses melahirkan.
Tulang tengkorak bayi Anda akan tumbuh seiring dengan pertumbuhan si bayi sehingga nantinya daerah lunak tersebut akan tertutup. Selain itu, dengan adanya daerah lunak ini, otak bayi Anda juga bisa tumbuh dengan baik.
Mungkin bayi Anda juga memiliki bercak merah gelap di sekitar matanya. Terkadang bercak ini juga bisa Anda temukan di batang hidungnya dan di belakang leher. Sampai saat ini belum ada manusia yang tahu apa penyebabnya. Tapi biasanya bercak ini akan hilang dalam 1 tahun pertama.
Sebagian bayi terlahir botak, sebagian lagi memilki rambut tipis dan yang lainnya terlahir dengan rambut yang tebal dan hitam. Untuk sebagian bayi, rambut bawaan lahir ini akan hilang atau rontok begitu saja dan sebagian bayi lainnya mengalami perubahan warna rambut.
Warna mata bayi Anda juga bisa berubah lho setelah lahir! Kalau Anda ingin memastikan warna mata si kecil, ya Anda sebaiknya sabar menunggu hingga ia berusia sekitar 1 tahun.. setelah ini biasanya tidak akan ada perubahan lagi.
Tali umbilikal yang tergantung di pusar bayi biasanya akan copot dalam waktu 5-10 hari.
Terkadang bayi perempuan mengalami pendarahan di kemaluannya. Terkadang juga bayi -baik laki-laki ataupun perempuan- lahir dengan buah dada yang agak besar atau menggembung. Bahkan ada yang sampai bisa mengeluarkan air susu, padahal mereka baru saja lahir!
Hal ini disebabkan oleh hormon sang ibu. Kondisi ini tidak membahayakan kok dan akan segera hilang... tenang saja!
Seringkali kepala bayi yang baru terlahir berbentuk lonjong, bukannya bulat. Kulitnya juga mungkin berkerut-kerut dan berwarna kemerah-merahan. Semua kondisi ini adalah bukan sesuatu yang harus Anda khawatirkan.
Di bagian tengah kepala bayi Anda yang baru lahir biasanya ada yang disebut "Soft Spot" atau daerah lunak dimana tulang tengkoraknya belum bersatu dengan sempurna.
Justru keadaan ini sangat menguntungkan agar kepala si bayi bisa fleksibel selama proses melahirkan.
Tulang tengkorak bayi Anda akan tumbuh seiring dengan pertumbuhan si bayi sehingga nantinya daerah lunak tersebut akan tertutup. Selain itu, dengan adanya daerah lunak ini, otak bayi Anda juga bisa tumbuh dengan baik.
Mungkin bayi Anda juga memiliki bercak merah gelap di sekitar matanya. Terkadang bercak ini juga bisa Anda temukan di batang hidungnya dan di belakang leher. Sampai saat ini belum ada manusia yang tahu apa penyebabnya. Tapi biasanya bercak ini akan hilang dalam 1 tahun pertama.
Sebagian bayi terlahir botak, sebagian lagi memilki rambut tipis dan yang lainnya terlahir dengan rambut yang tebal dan hitam. Untuk sebagian bayi, rambut bawaan lahir ini akan hilang atau rontok begitu saja dan sebagian bayi lainnya mengalami perubahan warna rambut.
Warna mata bayi Anda juga bisa berubah lho setelah lahir! Kalau Anda ingin memastikan warna mata si kecil, ya Anda sebaiknya sabar menunggu hingga ia berusia sekitar 1 tahun.. setelah ini biasanya tidak akan ada perubahan lagi.
Tali umbilikal yang tergantung di pusar bayi biasanya akan copot dalam waktu 5-10 hari.
Terkadang bayi perempuan mengalami pendarahan di kemaluannya. Terkadang juga bayi -baik laki-laki ataupun perempuan- lahir dengan buah dada yang agak besar atau menggembung. Bahkan ada yang sampai bisa mengeluarkan air susu, padahal mereka baru saja lahir!
Hal ini disebabkan oleh hormon sang ibu. Kondisi ini tidak membahayakan kok dan akan segera hilang... tenang saja!
Bayi Anda Mengalami Ruam Popok ?
Hampir semua bayi pernah mengalami ruam atau lecet karena pemakaian popok. Lokasi yang sering terkena adalah bagian pantat, sekitar kemaluan, maupun paha.
Begitu pula mungkin dengan bayi Anda...
Bahkan, jika bakteri yang terdapat dalam urine bayi Anda terurai menjadi amonia, ruam ini bisa bertambah parah. Tentu saja keadaan ini sangat tidak menyenangkan buat si kecil.
Nah, untuk mencegah terjadinya hal ini, ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan...
* Usahakan agar sesering mungkin kulit bayi Anda berada dalam keadaan kering dan berhubungan dengan udara terbuka.
* Gunakan popok yang memiliki kemampuan menyerap lebih baik. Hemat sih boleh saja, tapi jangan sampai bayi Anda juga menderita karena Anda jarang mengganti popoknya ya...
* Ketika mengganti popok, bersihkan daerah tersebut dengan air dan sabun yang lembut. Setelah itu keringkan secara menyeluruh dan gunakan bedak bayi yang lembut tanpa pewangi.
* Tanyakan ke dokter Anda apakah perlu menggunakan salep tertentu atau krim anti jamur. Sebisa mungkin hindarilah penggunaan popok atau celana berlapis plastik.
* Jika Anda menggunakan kain sebagai popok, usahakan untuk mencucinya dengan sabun lembut tanpa pewangi kemudian membilasnya sampai bersih. Deterjen bisa menjadi penyebab iritasi pada kulit bayi Anda.
* Pastikan pula produk-produk mandi untuk si kecil tidak mengandung pewangi dan alkohol.
Jika ruam bayi Anda bertambah parah dan tidak ada tanda-tanda perbaikan setelah 3 hari (apalagi jika dia sampai demam dan tidak nafsu makan), sebaiknya konsultasikan dengan dokter Anda...
Begitu pula mungkin dengan bayi Anda...
Bahkan, jika bakteri yang terdapat dalam urine bayi Anda terurai menjadi amonia, ruam ini bisa bertambah parah. Tentu saja keadaan ini sangat tidak menyenangkan buat si kecil.
Nah, untuk mencegah terjadinya hal ini, ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan...
* Usahakan agar sesering mungkin kulit bayi Anda berada dalam keadaan kering dan berhubungan dengan udara terbuka.
* Gunakan popok yang memiliki kemampuan menyerap lebih baik. Hemat sih boleh saja, tapi jangan sampai bayi Anda juga menderita karena Anda jarang mengganti popoknya ya...
* Ketika mengganti popok, bersihkan daerah tersebut dengan air dan sabun yang lembut. Setelah itu keringkan secara menyeluruh dan gunakan bedak bayi yang lembut tanpa pewangi.
* Tanyakan ke dokter Anda apakah perlu menggunakan salep tertentu atau krim anti jamur. Sebisa mungkin hindarilah penggunaan popok atau celana berlapis plastik.
* Jika Anda menggunakan kain sebagai popok, usahakan untuk mencucinya dengan sabun lembut tanpa pewangi kemudian membilasnya sampai bersih. Deterjen bisa menjadi penyebab iritasi pada kulit bayi Anda.
* Pastikan pula produk-produk mandi untuk si kecil tidak mengandung pewangi dan alkohol.
Jika ruam bayi Anda bertambah parah dan tidak ada tanda-tanda perbaikan setelah 3 hari (apalagi jika dia sampai demam dan tidak nafsu makan), sebaiknya konsultasikan dengan dokter Anda...
Apa itu Kolik ?
Kolik ini sebenarnya bukan penyakit, tetapi lebih tepat kalau digolongkan sebagai istilah umum untuk menjelaskan sebuah kondisi.
Apa gejala bayi yang mengalami Kolik?
Gejala utamanya adalah rewel yang berkepanjangan, yang disertai tangisan. Biasanya kondisi ini terjadi menjelang sore hingga waktu tidurnya.
Diperkirakan sekitar 20% bayi mengalami Kolik ini dan biasanya ketika dia berumur 2 minggu hingga 4 minggu.
Tangisan Kolik lain dengan tangisan biasa. Bayi yang menangis ketika dalam kondisi ini biasanya terlihat sangat kesal dan sedih.
Sampai saat tulisan ini dibuat, masih belum jelas betul apa penyebab Kolik. Ada yang mengatakan penyebabnya adalah makanan sang ibu yang menyusuinya, alergi bayi terhadap susu botol, kecemasan orang tua, dan sebagainya.
Bisa jadi semua yang dikatakan itu benar, atau bisa jadi juga semuanya salah...
Yang jelas, ada beberapa tips yang bisa Anda lakukan untuk menenangkan bayi Anda seandainya dia mengalami Kolik:
* Pastikan bayi Anda tidak kelaparan, atau popoknya sudah terlalu basah dan kotor. Pokoknya, pastikan tidak ada sesuatu yang membuatnya gelisah.
* Anda juga harus bisa memastikan bahwa si kecil tidak dalam kondisi serius yang membutuhkan penanganan dokter atau perawat.
* Anda juga harus belajar benar-benar memahami bayi Anda. Apa yang bisa menenangkan bayi lain, belum tentu bisa menenangkan bayi Anda!
* Coba berbagai gerakan atau suara yang bisa menenangkannya. Berikan ayunan yang lembut, atau suara-suara yang menyejukkan.
* Coba letakkan bayi Anda di lingkungan yang nyaman, seperti kamar dengan lampu redup dan jauh dari keramaian. Atau coba juga mengajaknya berkeliling dengan kereta bayi.
* Terkadang akan membantu juga jika Anda mengelus-elus punggung, perut atau kepalanya. Sebagian bayi ada juga yang merasa nyaman ketika dimandikan dengan air hangat.
Apa gejala bayi yang mengalami Kolik?
Gejala utamanya adalah rewel yang berkepanjangan, yang disertai tangisan. Biasanya kondisi ini terjadi menjelang sore hingga waktu tidurnya.
Diperkirakan sekitar 20% bayi mengalami Kolik ini dan biasanya ketika dia berumur 2 minggu hingga 4 minggu.
Tangisan Kolik lain dengan tangisan biasa. Bayi yang menangis ketika dalam kondisi ini biasanya terlihat sangat kesal dan sedih.
Sampai saat tulisan ini dibuat, masih belum jelas betul apa penyebab Kolik. Ada yang mengatakan penyebabnya adalah makanan sang ibu yang menyusuinya, alergi bayi terhadap susu botol, kecemasan orang tua, dan sebagainya.
Bisa jadi semua yang dikatakan itu benar, atau bisa jadi juga semuanya salah...
Yang jelas, ada beberapa tips yang bisa Anda lakukan untuk menenangkan bayi Anda seandainya dia mengalami Kolik:
* Pastikan bayi Anda tidak kelaparan, atau popoknya sudah terlalu basah dan kotor. Pokoknya, pastikan tidak ada sesuatu yang membuatnya gelisah.
* Anda juga harus bisa memastikan bahwa si kecil tidak dalam kondisi serius yang membutuhkan penanganan dokter atau perawat.
* Anda juga harus belajar benar-benar memahami bayi Anda. Apa yang bisa menenangkan bayi lain, belum tentu bisa menenangkan bayi Anda!
* Coba berbagai gerakan atau suara yang bisa menenangkannya. Berikan ayunan yang lembut, atau suara-suara yang menyejukkan.
* Coba letakkan bayi Anda di lingkungan yang nyaman, seperti kamar dengan lampu redup dan jauh dari keramaian. Atau coba juga mengajaknya berkeliling dengan kereta bayi.
* Terkadang akan membantu juga jika Anda mengelus-elus punggung, perut atau kepalanya. Sebagian bayi ada juga yang merasa nyaman ketika dimandikan dengan air hangat.
Susu Sapi Untuk Bayi Manusia ?
Kali ini, mari kita mengulas sedikit mengenai susu formula untuk bayi Anda.
Sudah merupakan kesimpulan final di seluruh dunia bahwa ASI (Air Susu Ibu) adalah pilihan yang terbaik untuk bayi.
Namun begitu, ada beberapa kasus dimana ibu tidak bisa menyusui si bayi, sehingga diperlukan juga susu formula.
Diantaranya adalah apabila si ibu menderita AIDS. Wanita penderita HIV Positif TIDAK diperbolehkan untuk menyusui bayinya.
Beberapa penyakit tertentu seperti herpes, hepatitis dan infeksi beta streptococcus juga bisa berpindah melalui ASI. Tetapi TIDAK selalu seorang Ibu yang menderita penyakit-penyakit tersebut tidak boleh menyusui bayinya. Hal ini harus ditinjau kasus per kasus oleh dokter dari masing-masing ibu tersebut.
Penyakit-penyakit umum seperti flu, demam, infeksi kulit, atau diare TIDAK tersalurkan melalui ASI. Bahkan uniknya, si ibu akan memproduksi antibodi dari berbagai penyakit tersebut dalam ASI-nya sehingga bayi yang menyusu darinya akan terlindungi dari penyakit-penyakit tersebut.
Penderita kanker payudara juga bisa tetap menyusui bayinya dengan menggunakan payudara yang masih normal, jangan khawatir...
Nah, berkaitan dengan susu formula, ada beberapa pertimbangan dalam memilihnya...
Walaupun hampir semua susu formula dibuat dari susu sapi, namun sebaiknya Anda tidak memberikan susu sapi murni ataupun makanan-makanan yang mengandung susu sapi hingga bayi Anda berusia 1 tahun.
Bukan apa-apa, susu sapi kan sebenarnya untuk anak sapi, sehingga tidak bisa dicerna dengan baik oleh bayi manusia...
Nah, seandainya ternyata bayi Anda tidak cocok mengkonsumsi susu formula yang terbuat dari susu sapi, alternatif lain adalah menggunakan susu formula dari kedelai. Inipun sebenarnya kurang baik buat si bayi. Yang jelas, bayi yang sehat HANYA boleh meminum susu formula kedelai jika dianjurkan secara medis.
Pokoknya, ASI adalah yang terbaik lah! Makanya usahakan agar persediaan ASI ibu selalu cukup...
Sudah merupakan kesimpulan final di seluruh dunia bahwa ASI (Air Susu Ibu) adalah pilihan yang terbaik untuk bayi.
Namun begitu, ada beberapa kasus dimana ibu tidak bisa menyusui si bayi, sehingga diperlukan juga susu formula.
Diantaranya adalah apabila si ibu menderita AIDS. Wanita penderita HIV Positif TIDAK diperbolehkan untuk menyusui bayinya.
Beberapa penyakit tertentu seperti herpes, hepatitis dan infeksi beta streptococcus juga bisa berpindah melalui ASI. Tetapi TIDAK selalu seorang Ibu yang menderita penyakit-penyakit tersebut tidak boleh menyusui bayinya. Hal ini harus ditinjau kasus per kasus oleh dokter dari masing-masing ibu tersebut.
Penyakit-penyakit umum seperti flu, demam, infeksi kulit, atau diare TIDAK tersalurkan melalui ASI. Bahkan uniknya, si ibu akan memproduksi antibodi dari berbagai penyakit tersebut dalam ASI-nya sehingga bayi yang menyusu darinya akan terlindungi dari penyakit-penyakit tersebut.
Penderita kanker payudara juga bisa tetap menyusui bayinya dengan menggunakan payudara yang masih normal, jangan khawatir...
Nah, berkaitan dengan susu formula, ada beberapa pertimbangan dalam memilihnya...
Walaupun hampir semua susu formula dibuat dari susu sapi, namun sebaiknya Anda tidak memberikan susu sapi murni ataupun makanan-makanan yang mengandung susu sapi hingga bayi Anda berusia 1 tahun.
Bukan apa-apa, susu sapi kan sebenarnya untuk anak sapi, sehingga tidak bisa dicerna dengan baik oleh bayi manusia...
Nah, seandainya ternyata bayi Anda tidak cocok mengkonsumsi susu formula yang terbuat dari susu sapi, alternatif lain adalah menggunakan susu formula dari kedelai. Inipun sebenarnya kurang baik buat si bayi. Yang jelas, bayi yang sehat HANYA boleh meminum susu formula kedelai jika dianjurkan secara medis.
Pokoknya, ASI adalah yang terbaik lah! Makanya usahakan agar persediaan ASI ibu selalu cukup...
Permainan Bayi 6 Bulan
Bayi berumur 6 bulan rata-rata sudah tanggap terhadap lingkungannya dan dia sudah punya keinginan untuk bermain.
Berikut permainan menyenangkan sekaligus mendidik untuk Anda dan si bayi:
* Mulailah bermain "nama-nama" dengan bayi Anda. Tunjuk hidung si kecil dan katakan, "Hi-dung". Lakukan hal yang sama untuk mata, tangan dan benda lainnya.
* Perkenalkan juga panggilan Anda dan sang ayah kepada bayi Anda mulai sejak tahapan ini.
* Sembunyikan sebagian benda atau mainannya di bawah selimut atau secarik kain. Biarkan ada bagian yang menonjol keluar. Biarkan bayi Anda menarik benda tersebut keluar dan belajar menyingkapkan selimutnya sendiri.
* Masukkan berbagai macam tutup botol ke dalam kotak sepatu. Tutup-tutup botol tersebut bisa berbeda ukuran, asal jangan ada yang tajam.
* Ulurkan tangan Anda ke dalam kotak sepatu kemudian ambil tutup yang ada satu persatu. Tunjukkan perlakuan ini di depan bayi Anda. Setelah beberapa kali melihat, biasanya si bayi akan meniru kelakuan Anda tersebut.
Permainan mendidik tidak harus mahal. Permainan mahal pun tidak selamanya mendidik.
Berikut permainan menyenangkan sekaligus mendidik untuk Anda dan si bayi:
* Mulailah bermain "nama-nama" dengan bayi Anda. Tunjuk hidung si kecil dan katakan, "Hi-dung". Lakukan hal yang sama untuk mata, tangan dan benda lainnya.
* Perkenalkan juga panggilan Anda dan sang ayah kepada bayi Anda mulai sejak tahapan ini.
* Sembunyikan sebagian benda atau mainannya di bawah selimut atau secarik kain. Biarkan ada bagian yang menonjol keluar. Biarkan bayi Anda menarik benda tersebut keluar dan belajar menyingkapkan selimutnya sendiri.
* Masukkan berbagai macam tutup botol ke dalam kotak sepatu. Tutup-tutup botol tersebut bisa berbeda ukuran, asal jangan ada yang tajam.
* Ulurkan tangan Anda ke dalam kotak sepatu kemudian ambil tutup yang ada satu persatu. Tunjukkan perlakuan ini di depan bayi Anda. Setelah beberapa kali melihat, biasanya si bayi akan meniru kelakuan Anda tersebut.
Permainan mendidik tidak harus mahal. Permainan mahal pun tidak selamanya mendidik.
Tidur Bayi Tidak Nyenyak
Tahukah Anda bahwa kurang tidur pada bayi bisa mengakibatkan berbagai masalah? Mulai dari penurunan kekebalan tubuh, gangguan pertumbuhan dan perkembangan fisik dan juga kurang tidur mempunyai dampak terhadap tumbuh kembang otak bayi, terutama kemampuan berpikirnya ketika ia dewasa.
Sebagian besar kerja hormon pertumbuhan terjadi ketika dalam keadaan tidur, termasuk hormon pertumbuhan otak bayi.
Kurangnya tidur akan mengakibatkan perubahan kadar hormon yang bertugas mengatur rasa lapar. Selain itu, kurangnya tidur juga mempengaruhi kemampuan tubuh untuk melakukan metabolisme gula, sehingga meningkatnya resiko terhadap diabetes.
Jadi, jelaslah bahwa tidur yang cukup memberi efek yang amat positif bagi perkembangan bayi Anda. Idealnya, anak usia 6 - 23 bulan memerlukan waktu tidur sekitar 13 jam setiap harinya.
Beberapa Hal yang Menyebabkan Bayi Susah Tidur Serta Solusinya
Sakit Flu atau Batuk
Jika bayi Anda menderita flu atau batuk, maka ia akan sulit tidur nyenyak, karena sebentar-sebentar terbatuk. Hidungnya pun terus menerus mengeluarkan cairan atau tersumbat, sehingga membuatnya susah bernafas.
Solusi:
Usahakan agar posisi kepala bayi lebih tinggi dari kaki. Jangan lupa, beri minum agar tenggorokannya lebih nyaman. Jika hidungnya tersumbat, Anda bisa menyedot ingusnya dengan alat penyedot ingus khusus untuk bayi. Oleskan juga balsam khusus untuk anak-anak di dadanya, ini akan membantu melegakan hidungnya.
Kolik
Sekitar 20% bayi sehat pernah mengalami kolik. Kondisi ini biasanya terjadi antara minggu ke-2 dan ke-4 setelah lahir.
Jika Anda sedang menyusui, sebaiknya Anda menghindari produk susu olahan serta makanan yang menimbulkan gas, seperti kubis, bawang, dan bawang putih. Berkonsultasilah dengan ahli kesehatan tentang cara menangani alergi terhadap makanan tertentu.
Untuk mengatasi kolik, bila Anda memberikan susu formula pada bayi Anda, mintalah petunjuk ahli kesehatan apakah sebaiknya menggantinya dengan formula bebas susu atau formula bebas laktosa.
Jika kolik yang dialami merupakan bagian dari fase pertumbuhan, maka hal ini akan hilang seiring dengan waktu.
Haus atau Lapar
Biasanya, bayi Anda akan gelisah tidurnya kalau tidak cukup asupan makanan atau susu.
Solusi: Coba beri makan bayi Anda menjelang tidur bagusnya 1 jam sebelum tidur.
Basah
Rata-rata bayi usia 6 bulan mengompol sekitar 5-7 kali dalam semalam, maka segeralah ganti popoknya apabila basah, dengan begitu si kecil akan lebih nyenyak tidurnya.
Ruam Popok
Ruam popok umumnya dialami oleh bayi berusia 4-15 bulan. Penyebabnya bisa karena sering buang air, kebersihan kulit yang tidak terjaga, atau bisa juga dikarenakan bayi Anda menerima asupan antibiotik dari ASI sang ibu.
Bahkan, jika bakteri yang terdapat dalam urine bayi Anda terurai menjadi amonia, ruam ini bisa bertambah parah. Tentu saja keadaan ini sangat tidak menyenangkan buat si kecil, sehingga bisa mempengaruhi kualitas tidurnya.
Bila ruam popok sudah terlanjur menimpa bayi Anda, agar tidak bertambah parah, berikut beberapa hal yang bisa Anda lakukan:
1. Gantilah popok yang basah sesering mungkin
2. Hindari penggunaan tisu basah karena dapat menambah iritasi
3. Cukup keringkan bagian yang basah dengan cara menepuk kulitnya, jangan digosok
4. Gunakan krim pelindung dengan dioleskan tipis di kulit bayi
5. Hindari menggunakan popok terlalu kencang
Selain itu, pilihlah jenis popok dari bahan kain yang menyerap keringat atau bahan disposibel (sekali pakai).
Terlalu Banyak Bermain
Jika Anda mengajak si kecil bermain terus, maka ia akan semakin enggan untuk tidur. Apalagi, jika Anda mengajaknya bermain menjelang waktu tidurnya.
Nah, untuk menghindari hal ini, maka Anda harus tanggap. Bila bayi Anda sudah mulai mengucek-ucek mata, sering menguap, atau telinganya ditarik-tarik, besar kemungkinan ia sudah mengantuk. Hentikanlah aktivitas Anda bersamanya dan buatlah suasana yang dapat memudahkan bayi Anda tidur dengan tenang.
Sebagian besar kerja hormon pertumbuhan terjadi ketika dalam keadaan tidur, termasuk hormon pertumbuhan otak bayi.
Kurangnya tidur akan mengakibatkan perubahan kadar hormon yang bertugas mengatur rasa lapar. Selain itu, kurangnya tidur juga mempengaruhi kemampuan tubuh untuk melakukan metabolisme gula, sehingga meningkatnya resiko terhadap diabetes.
Jadi, jelaslah bahwa tidur yang cukup memberi efek yang amat positif bagi perkembangan bayi Anda. Idealnya, anak usia 6 - 23 bulan memerlukan waktu tidur sekitar 13 jam setiap harinya.
Beberapa Hal yang Menyebabkan Bayi Susah Tidur Serta Solusinya
Sakit Flu atau Batuk
Jika bayi Anda menderita flu atau batuk, maka ia akan sulit tidur nyenyak, karena sebentar-sebentar terbatuk. Hidungnya pun terus menerus mengeluarkan cairan atau tersumbat, sehingga membuatnya susah bernafas.
Solusi:
Usahakan agar posisi kepala bayi lebih tinggi dari kaki. Jangan lupa, beri minum agar tenggorokannya lebih nyaman. Jika hidungnya tersumbat, Anda bisa menyedot ingusnya dengan alat penyedot ingus khusus untuk bayi. Oleskan juga balsam khusus untuk anak-anak di dadanya, ini akan membantu melegakan hidungnya.
Kolik
Sekitar 20% bayi sehat pernah mengalami kolik. Kondisi ini biasanya terjadi antara minggu ke-2 dan ke-4 setelah lahir.
Jika Anda sedang menyusui, sebaiknya Anda menghindari produk susu olahan serta makanan yang menimbulkan gas, seperti kubis, bawang, dan bawang putih. Berkonsultasilah dengan ahli kesehatan tentang cara menangani alergi terhadap makanan tertentu.
Untuk mengatasi kolik, bila Anda memberikan susu formula pada bayi Anda, mintalah petunjuk ahli kesehatan apakah sebaiknya menggantinya dengan formula bebas susu atau formula bebas laktosa.
Jika kolik yang dialami merupakan bagian dari fase pertumbuhan, maka hal ini akan hilang seiring dengan waktu.
Haus atau Lapar
Biasanya, bayi Anda akan gelisah tidurnya kalau tidak cukup asupan makanan atau susu.
Solusi: Coba beri makan bayi Anda menjelang tidur bagusnya 1 jam sebelum tidur.
Basah
Rata-rata bayi usia 6 bulan mengompol sekitar 5-7 kali dalam semalam, maka segeralah ganti popoknya apabila basah, dengan begitu si kecil akan lebih nyenyak tidurnya.
Ruam Popok
Ruam popok umumnya dialami oleh bayi berusia 4-15 bulan. Penyebabnya bisa karena sering buang air, kebersihan kulit yang tidak terjaga, atau bisa juga dikarenakan bayi Anda menerima asupan antibiotik dari ASI sang ibu.
Bahkan, jika bakteri yang terdapat dalam urine bayi Anda terurai menjadi amonia, ruam ini bisa bertambah parah. Tentu saja keadaan ini sangat tidak menyenangkan buat si kecil, sehingga bisa mempengaruhi kualitas tidurnya.
Bila ruam popok sudah terlanjur menimpa bayi Anda, agar tidak bertambah parah, berikut beberapa hal yang bisa Anda lakukan:
1. Gantilah popok yang basah sesering mungkin
2. Hindari penggunaan tisu basah karena dapat menambah iritasi
3. Cukup keringkan bagian yang basah dengan cara menepuk kulitnya, jangan digosok
4. Gunakan krim pelindung dengan dioleskan tipis di kulit bayi
5. Hindari menggunakan popok terlalu kencang
Selain itu, pilihlah jenis popok dari bahan kain yang menyerap keringat atau bahan disposibel (sekali pakai).
Terlalu Banyak Bermain
Jika Anda mengajak si kecil bermain terus, maka ia akan semakin enggan untuk tidur. Apalagi, jika Anda mengajaknya bermain menjelang waktu tidurnya.
Nah, untuk menghindari hal ini, maka Anda harus tanggap. Bila bayi Anda sudah mulai mengucek-ucek mata, sering menguap, atau telinganya ditarik-tarik, besar kemungkinan ia sudah mengantuk. Hentikanlah aktivitas Anda bersamanya dan buatlah suasana yang dapat memudahkan bayi Anda tidur dengan tenang.
Memilih gendongan bayi
Memang sih… banyak keuntungan menggunakan gendongan bayi. Di antaranya, dengan menggunakan gendongan, Anda dan si kecil bisa semakin akrab, membuatnya merasa aman dan tenang, sangat membantu menenangkan bayi yang sedang rewel dan yang tidak kalah pentingnya, kedua tangan Anda bisa bebas melakukan pekerjaan-pekerjaan lain yang sudah menumpuk.
Nah, namun begitu, pastikan Anda memilih gendongan bayi yang tepat…
4 Kriteria Memilih Gendongan Bayi
1. Nyaman untuk Anda
Jelas Anda pasti ingin gendongan bayi yang nyaman untuk Anda pakai. Untuk itu, pertama-tama hendaknya Anda memilih gendongan yang bisa mengangkat bayi Anda cukup tinggi dan rapat dengan tubuh Anda. Gendongan yang menggantung terlalu jauh di bawah akan sangat tidak nyaman.
Selain itu, pilih juga gendongan dengan tali yang lebar yang dapat mendistribusikan berat si kecil lebih merata, agar bahu dan punggung Anda tidak sakit dibuatnya.
2. Nyaman untuk Bayi Anda
Berdasarkan penelitian, ternyata gendongan bayi posisi tegak yang membuat kaki si kecil terbuka lebar termasuk yang baik untuk bayi. Walaupun posisi bayi yang ngengkang ini nampaknya mengkhawatirkan bagi Anda, tapi sebenarnya para ahli meyakini bahwa ini adalah posisi yang baik untuk perkembangan tulang pinggul bayi Anda.
Gendongan pun sebaiknya membuat bayi rapat dengan tubuh Anda dan untuk bayi yang baru lahir, pastikan gendongan yang Anda pilih betul-betul menopang bagian tulang belakangnya dengan baik.
3. Sesuaikan dengan Keperluan
Untuk apa gendongan tersebut Anda perlukan?
Apakah Anda perlu gendongan yang bisa digunakan untuk menyusui si kecil? Apakah Anda memerlukan gendongan yang bisa digunakan baik di dalam maupun di luar rumah? Apakah Anda akan menggendong si kecil untuk waktu yang lama atau hanya untuk sesekali?
Perhatikan berbagai faktor di atas sebelum membeli.
4. Sesuaikan dengan Usia Bayi Anda
Gendongan untuk bayi yang baru lahir belum tentu nyaman untuk bayi yang sudah besar. Atau Anda berniat membeli berbagai gendongan berbeda untuk usia anak yang berbeda?
Berbagai Jenis Gendongan Bayi
Gendongan Ring
gendongan bayi ring Keuntungan:
1. Mudah dipakai dan dilepas
2. Cocok untuk anak hingga usia 2 tahun
3. Mudah membaringkan bayi Anda jika ia tertidur
4. Banyak variasi posisi menggendong
5. Mendistribusikan berat bayi antara bahu dengan panggulnya
Kekurangan:
Berat tidak terdistribusikan dengan baik untuk Anda, karena hanya pada sebelah bahu.
Gendongan Bungkus
gendongan bayi wrap Keuntungan:
1. Berat bayi terbagi secara merata, sehingga Anda akan nyaman memakainya walaupun untuk waktu lama dan untuk bayi yang berat
2. Bisa untuk anak hingga usia 2 tahun
3. Banyak variasi posisi menggendong
Kekurangan:
1. Lama untuk memakai dan melepasnya
2. Agak sulit untuk dipakai bagi yang tidak terbiasa
3. Sebagian ibu ada yang tidak nyaman terbungkus dengan kain
Gendongan Carrier
gendong bayi carrierUntuk jenis carrier, tidak mungkin rasanya untuk merinci keuntungan dan kekurangannya, mengingat begitu banyaknya jenis yang tersedia di pasaran.
Ada yang letaknya di bagian depan, ada yang di bagian belakang seperti tas ransel. Oleh karena itu, kami sarankan Anda bertanya langsung dengan produsennya.
Nah, namun begitu, pastikan Anda memilih gendongan bayi yang tepat…
4 Kriteria Memilih Gendongan Bayi
1. Nyaman untuk Anda
Jelas Anda pasti ingin gendongan bayi yang nyaman untuk Anda pakai. Untuk itu, pertama-tama hendaknya Anda memilih gendongan yang bisa mengangkat bayi Anda cukup tinggi dan rapat dengan tubuh Anda. Gendongan yang menggantung terlalu jauh di bawah akan sangat tidak nyaman.
Selain itu, pilih juga gendongan dengan tali yang lebar yang dapat mendistribusikan berat si kecil lebih merata, agar bahu dan punggung Anda tidak sakit dibuatnya.
2. Nyaman untuk Bayi Anda
Berdasarkan penelitian, ternyata gendongan bayi posisi tegak yang membuat kaki si kecil terbuka lebar termasuk yang baik untuk bayi. Walaupun posisi bayi yang ngengkang ini nampaknya mengkhawatirkan bagi Anda, tapi sebenarnya para ahli meyakini bahwa ini adalah posisi yang baik untuk perkembangan tulang pinggul bayi Anda.
Gendongan pun sebaiknya membuat bayi rapat dengan tubuh Anda dan untuk bayi yang baru lahir, pastikan gendongan yang Anda pilih betul-betul menopang bagian tulang belakangnya dengan baik.
3. Sesuaikan dengan Keperluan
Untuk apa gendongan tersebut Anda perlukan?
Apakah Anda perlu gendongan yang bisa digunakan untuk menyusui si kecil? Apakah Anda memerlukan gendongan yang bisa digunakan baik di dalam maupun di luar rumah? Apakah Anda akan menggendong si kecil untuk waktu yang lama atau hanya untuk sesekali?
Perhatikan berbagai faktor di atas sebelum membeli.
4. Sesuaikan dengan Usia Bayi Anda
Gendongan untuk bayi yang baru lahir belum tentu nyaman untuk bayi yang sudah besar. Atau Anda berniat membeli berbagai gendongan berbeda untuk usia anak yang berbeda?
Berbagai Jenis Gendongan Bayi
Gendongan Ring
gendongan bayi ring Keuntungan:
1. Mudah dipakai dan dilepas
2. Cocok untuk anak hingga usia 2 tahun
3. Mudah membaringkan bayi Anda jika ia tertidur
4. Banyak variasi posisi menggendong
5. Mendistribusikan berat bayi antara bahu dengan panggulnya
Kekurangan:
Berat tidak terdistribusikan dengan baik untuk Anda, karena hanya pada sebelah bahu.
Gendongan Bungkus
gendongan bayi wrap Keuntungan:
1. Berat bayi terbagi secara merata, sehingga Anda akan nyaman memakainya walaupun untuk waktu lama dan untuk bayi yang berat
2. Bisa untuk anak hingga usia 2 tahun
3. Banyak variasi posisi menggendong
Kekurangan:
1. Lama untuk memakai dan melepasnya
2. Agak sulit untuk dipakai bagi yang tidak terbiasa
3. Sebagian ibu ada yang tidak nyaman terbungkus dengan kain
Gendongan Carrier
gendong bayi carrierUntuk jenis carrier, tidak mungkin rasanya untuk merinci keuntungan dan kekurangannya, mengingat begitu banyaknya jenis yang tersedia di pasaran.
Ada yang letaknya di bagian depan, ada yang di bagian belakang seperti tas ransel. Oleh karena itu, kami sarankan Anda bertanya langsung dengan produsennya.
Bayi Bari Lahir
Bayi yang baru lahir sangat rentan terhadap suhu udara yang terlalu panas. Mengapa demikian? Selain ia belum bisa berkeringat secara efektif untuk menghilangkan kelebihan panas tubuhnya, bayi Anda juga ternyata memproduksi panas tubuh internal yang lebih banyak dibandingkan Anda!
Makanya, jika Anda mengajak bayi Anda yang baru lahir untuk menikmati udara segar dan hangatnya cahaya matahari, ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan:
1. Jangan biarkan ia tersorot cahaya matahari secara langsung, terutama di siang hari.
2. Jangan menggunakan terlalu banyak pakaian,karena bisa menyebabkan ia kepanasan.
3. Bayi Anda tidak bisa memberitahu Anda kalau ia kehausan. Periksalah selalu kondisinya dan coba berikan ia ASI dalam rentang waktu yang tidak terlalu lama.
Bayi baru lahir walaupun tidak ada suhu udara yang baku untuk menentukan aman-tidaknya bagi bayi Anda (karena banyak faktor yang mempengaruhi, seperti kelembaban udara, naungan awan dan pohon, kondisi setiap bayi), sebaiknya Anda sangat berhati-hati ketika membawa bayi yang baru lahir keluar rumah, apalagi untuk perjalanan jauh.
Pada kebanyakan kasus, bayi yang mengalami kepanasan berlebihan, dapat menderita:
1. Keram: karena si kecil terus berkeringat dan kekurangan kadar garam dalam tubuhnya, maka badannya bisa keram dan sakit-sakit.
2. Kehausan: dapat berlanjut dengan dehidrasi.
3. Kejang: bayi Anda akan sangat kepanasan, memerah, kulitnya mengering dan disertai dengan disorientasi, serta nafas dan denyut jantung yang tidak teratur
Makanya hati-hati ya…
Makanya, jika Anda mengajak bayi Anda yang baru lahir untuk menikmati udara segar dan hangatnya cahaya matahari, ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan:
1. Jangan biarkan ia tersorot cahaya matahari secara langsung, terutama di siang hari.
2. Jangan menggunakan terlalu banyak pakaian,karena bisa menyebabkan ia kepanasan.
3. Bayi Anda tidak bisa memberitahu Anda kalau ia kehausan. Periksalah selalu kondisinya dan coba berikan ia ASI dalam rentang waktu yang tidak terlalu lama.
Bayi baru lahir walaupun tidak ada suhu udara yang baku untuk menentukan aman-tidaknya bagi bayi Anda (karena banyak faktor yang mempengaruhi, seperti kelembaban udara, naungan awan dan pohon, kondisi setiap bayi), sebaiknya Anda sangat berhati-hati ketika membawa bayi yang baru lahir keluar rumah, apalagi untuk perjalanan jauh.
Pada kebanyakan kasus, bayi yang mengalami kepanasan berlebihan, dapat menderita:
1. Keram: karena si kecil terus berkeringat dan kekurangan kadar garam dalam tubuhnya, maka badannya bisa keram dan sakit-sakit.
2. Kehausan: dapat berlanjut dengan dehidrasi.
3. Kejang: bayi Anda akan sangat kepanasan, memerah, kulitnya mengering dan disertai dengan disorientasi, serta nafas dan denyut jantung yang tidak teratur
Makanya hati-hati ya…
Cara Memandikan Bayi
Jika Anda baru saja kehadiran buah hati untuk yang pertama kalinya, maka proses memandikan bayi pasti menyenangkan sekaligus menakutkan bagi Anda.
Bagaimana tidak, si makhluk mungil yang tak berdaya itu kan sangat lemah, jadi Anda harus ekstra hati-hati. Nah, untuk itulah kali ini Anda bisa menyimak, perlengkapan apa saja yang harus Anda persiapkan sebelum proses memandikan bayi dimulai…
Perlengkapan Mandi Bayi yang Harus Anda Siapkan
1. Bantal dan Handuk
Jika Anda hanya ingin melap bayi Anda, maka penggunaan bantal dan handuk akan sangat membantu proses ini, apalagi tangan Anda kan harus terus-menerus memegang si kecil. Letakkan bantal yang dibungkus dengan handuk dan baringkan bayi Anda di atasnya. Jangan lupa, kegiatan ini sebaiknya Anda lakukan dalam ruangan yang tertutup, agar bayi Anda tidak kedinginan.
2. Bak mandi bayi
Sebelum Anda membawa bayi Anda untuk dimandikan, pastikan bak mandi bayi sudah tersedia dan siap pakai. Anda dapat melapis dasarnya dengan handuk atau spons, agar bayi Anda merasa lebih nyaman dan juga aman. Penggunaan bak mandi ini biasanya untuk bayi yang sudah agak besar.
3. Kain waslap
Anda juga akan memerlukan kain waslap atau spons mandi untuk bayi. Mulailah membuka pakaiannya satu per satu agar ia tidak kedinginan. Basuh tubuhnya mulai dari bagian leher ke bawah.
4. Bola kapas
Bola kapas sangat membantu untuk membersihkan bagian sekitar mata bayi. Mulailah membersihkannya mulai dari bagian dalam matanya ke arah bagian luar. Gunakan bola kapas yang berbeda untuk setiap mata.
5. Handuk bertopi
Handuk bertopi sangatlah baik untuk mengeringkan bayi Anda setelah mandi. Ingatlah, jangan menggosok-gosokkan handuk tersebut ke badannya, karena nanti kulitnya bisa lecet. Cukup ditepuk-tepuk hingga kering.
6. Popok bersih
Sebelum Anda memakaikan baju kepadanya, sediakan dulu popok bersih untuknya.
7. Alkohol
Jika tali pusar bayi Anda masih menempel, maka Anda bisa menggunakan alkohol untuk menjaga kebersihannya. Namun begitu, sebaiknya tanyakan dulu pada dokter Anda apakah memang penggunaan alkohol tersebut dibolehkan untuk bayi Anda.
8. Produk kulit bayi
Banyak kontoversi seputar penggunaan lotion dan bedak untuk bayi. Yang jelas, hindari penggunaan produk yang menggunakan parfum, serta hindari pemakaian bedak bubuk, karena bisa menimbulkan gangguan pernafasan pada bayi Anda.
9. Sabun bayi
Pemakaian sabun, sebenarnya bisa menganggu stabilitas pH tubuh bayi Anda. Padahal, pH tubuhnya tersebut bisa membantu melindunginya dari berbagai kuman. Nah, apapun sabun bayi yang Anda pilih, usahakan untuk memilih produk yang bebas parfum dan hypoallergenic. Pemakaian sabun pun tidak perlu setiap hari… cukup 1 kali setiap minggu atau bahkan setiap 2 minggu, hingga bayi Anda tumbuh lebih besar dan berinteraksi dengan lebih banyak kotoran.
10. Shampoo bayi
Pilihlah yang tidak perih buat matanya. Gunakan shampoo 1 atau 2 kali setiap minggu. Caranya, jatuhkan 2 atau 3 tetes shampoo pada kepala bayi Anda, lalu gosoklah kulit kepalanya secara perlahan-lahan.
11. Gunting kuku
Setelah ia mandi, kukunya menjadi sangat lunak. Makanya ini merupakan waktu yang baik untuk merapihkan kukunya.
12. Sikat halus
Untuk membersihkan kerak atau kotoran yang melekat di kulit kepala bayi Anda, gunakanlah sikat yang sangat halus. Anda bisa melakukannya setiap hari, setelah mandi.
Selamat mencoba!
Bagaimana tidak, si makhluk mungil yang tak berdaya itu kan sangat lemah, jadi Anda harus ekstra hati-hati. Nah, untuk itulah kali ini Anda bisa menyimak, perlengkapan apa saja yang harus Anda persiapkan sebelum proses memandikan bayi dimulai…
Perlengkapan Mandi Bayi yang Harus Anda Siapkan
1. Bantal dan Handuk
Jika Anda hanya ingin melap bayi Anda, maka penggunaan bantal dan handuk akan sangat membantu proses ini, apalagi tangan Anda kan harus terus-menerus memegang si kecil. Letakkan bantal yang dibungkus dengan handuk dan baringkan bayi Anda di atasnya. Jangan lupa, kegiatan ini sebaiknya Anda lakukan dalam ruangan yang tertutup, agar bayi Anda tidak kedinginan.
2. Bak mandi bayi
Sebelum Anda membawa bayi Anda untuk dimandikan, pastikan bak mandi bayi sudah tersedia dan siap pakai. Anda dapat melapis dasarnya dengan handuk atau spons, agar bayi Anda merasa lebih nyaman dan juga aman. Penggunaan bak mandi ini biasanya untuk bayi yang sudah agak besar.
3. Kain waslap
Anda juga akan memerlukan kain waslap atau spons mandi untuk bayi. Mulailah membuka pakaiannya satu per satu agar ia tidak kedinginan. Basuh tubuhnya mulai dari bagian leher ke bawah.
4. Bola kapas
Bola kapas sangat membantu untuk membersihkan bagian sekitar mata bayi. Mulailah membersihkannya mulai dari bagian dalam matanya ke arah bagian luar. Gunakan bola kapas yang berbeda untuk setiap mata.
5. Handuk bertopi
Handuk bertopi sangatlah baik untuk mengeringkan bayi Anda setelah mandi. Ingatlah, jangan menggosok-gosokkan handuk tersebut ke badannya, karena nanti kulitnya bisa lecet. Cukup ditepuk-tepuk hingga kering.
6. Popok bersih
Sebelum Anda memakaikan baju kepadanya, sediakan dulu popok bersih untuknya.
7. Alkohol
Jika tali pusar bayi Anda masih menempel, maka Anda bisa menggunakan alkohol untuk menjaga kebersihannya. Namun begitu, sebaiknya tanyakan dulu pada dokter Anda apakah memang penggunaan alkohol tersebut dibolehkan untuk bayi Anda.
8. Produk kulit bayi
Banyak kontoversi seputar penggunaan lotion dan bedak untuk bayi. Yang jelas, hindari penggunaan produk yang menggunakan parfum, serta hindari pemakaian bedak bubuk, karena bisa menimbulkan gangguan pernafasan pada bayi Anda.
9. Sabun bayi
Pemakaian sabun, sebenarnya bisa menganggu stabilitas pH tubuh bayi Anda. Padahal, pH tubuhnya tersebut bisa membantu melindunginya dari berbagai kuman. Nah, apapun sabun bayi yang Anda pilih, usahakan untuk memilih produk yang bebas parfum dan hypoallergenic. Pemakaian sabun pun tidak perlu setiap hari… cukup 1 kali setiap minggu atau bahkan setiap 2 minggu, hingga bayi Anda tumbuh lebih besar dan berinteraksi dengan lebih banyak kotoran.
10. Shampoo bayi
Pilihlah yang tidak perih buat matanya. Gunakan shampoo 1 atau 2 kali setiap minggu. Caranya, jatuhkan 2 atau 3 tetes shampoo pada kepala bayi Anda, lalu gosoklah kulit kepalanya secara perlahan-lahan.
11. Gunting kuku
Setelah ia mandi, kukunya menjadi sangat lunak. Makanya ini merupakan waktu yang baik untuk merapihkan kukunya.
12. Sikat halus
Untuk membersihkan kerak atau kotoran yang melekat di kulit kepala bayi Anda, gunakanlah sikat yang sangat halus. Anda bisa melakukannya setiap hari, setelah mandi.
Selamat mencoba!
Botol Bayi dan Dot Bayi
Bingung memilih botol susu bayi? Tidak tahu dot bayi mana yang harus Anda beli? Simak bagaimana sebaiknya Anda memilih, merawat dan menggunakan botol susu dan dot bayi…
Haruskah Botol Susu Bayi Anda Steril?
Ya. Untuk itu, Anda sebaiknya merebus botol bayi serta dotnya selama sekitar 10 menit.
Anda bisa melakukan ini cukup setiap 2-3 hari sekali, asalkan Anda menyimpan botol dan dot bayi tersebut di tempat yang bersih. Jangan menyimpannya dekat kompor atau oven, misalnya.
Mengenai jenis botol bayi, sepertinya ini hanya masalah selera saja. Yang jelas, pilih botol yang nyaman untuk si kecil dan juga mudah dibersihkan.
Dot Bayi
Mungkin Anda bingung dengan berbagai ukuran dot yang dijual di pasaran. Apa sih bedanya? Sebenarnya yang berbeda hanya besar lubangnya saja, bukan ukuran dotnya.
Dot bayi berukuran kecil memiliki lubang yang lebih kecil, sehingga tetesan susunya tidak membuat bayi Anda yang masih sangat kecil tersedak. Tetesan yang baik untuk bayi yang baru lahir adalah sekitar 1 tetes/detik ketika botol dalam keadaan terbalik.
Pilihlah dot yang nyaman untuk bayi Anda. Dot yang bentuknya menyerupai payudara merupakan pilihan utama, untuk mengurangi perbedaan bentuk mulut si bayi antara menggunakan dot dan ketika ia menyusu langsung dari Anda.
Haruskah Botol Susu Bayi Anda Steril?
Ya. Untuk itu, Anda sebaiknya merebus botol bayi serta dotnya selama sekitar 10 menit.
Anda bisa melakukan ini cukup setiap 2-3 hari sekali, asalkan Anda menyimpan botol dan dot bayi tersebut di tempat yang bersih. Jangan menyimpannya dekat kompor atau oven, misalnya.
Mengenai jenis botol bayi, sepertinya ini hanya masalah selera saja. Yang jelas, pilih botol yang nyaman untuk si kecil dan juga mudah dibersihkan.
Dot Bayi
Mungkin Anda bingung dengan berbagai ukuran dot yang dijual di pasaran. Apa sih bedanya? Sebenarnya yang berbeda hanya besar lubangnya saja, bukan ukuran dotnya.
Dot bayi berukuran kecil memiliki lubang yang lebih kecil, sehingga tetesan susunya tidak membuat bayi Anda yang masih sangat kecil tersedak. Tetesan yang baik untuk bayi yang baru lahir adalah sekitar 1 tetes/detik ketika botol dalam keadaan terbalik.
Pilihlah dot yang nyaman untuk bayi Anda. Dot yang bentuknya menyerupai payudara merupakan pilihan utama, untuk mengurangi perbedaan bentuk mulut si bayi antara menggunakan dot dan ketika ia menyusu langsung dari Anda.
Biang Keringat Bayi
Kalau bicara biang keringat pada bayi, penyebab sebenarnya adalah tersumbatnya kelenjar keringat. Karena fungsi kelenjar keringat pada bayi belum sempurna seperti pada orang dewasa, makanya kita lebih sering menemukan biang keringat ini pada kulit bayi.
Cara Mencegah Timbulnya Biang Keringat
1. Gunakan pakaian yang mudah menyerap keringat, seperti katun
2. Gunakan pakaian yang longgar, jangan yang terlalu ketat
3. Perbaiki sirkulasi udara pada ruangan
4. Mandikan bayi dengan teratur, 1 atau 2 kali setiap hari
Cara Mengobati Biang Keringat
Ada beberapa alternatif untuk mengobati biang keringat:
1. Dengan VCO (Virgin Coconut Oil)
2. Dengan Minyak Telon (pilih yang kandungan minyak kelapanya 60%, agar tidak terlalu panas)
3. Bedak Salicyl (bisa dicampur dengan air, seperti bedak dingin)
4. Bedak tabur
Sebagai tambahan, jika kondisi kulit bayi Anda bertambah parah, coba periksakan ke dokter, karena sangat mungkin gangguan kulit yang diderita oleh si kecil bukan biang keringat, tapi penyakit lain. Jika ini yang terjadi, tentu saja perawatannya berbeda.
Cara Mencegah Timbulnya Biang Keringat
1. Gunakan pakaian yang mudah menyerap keringat, seperti katun
2. Gunakan pakaian yang longgar, jangan yang terlalu ketat
3. Perbaiki sirkulasi udara pada ruangan
4. Mandikan bayi dengan teratur, 1 atau 2 kali setiap hari
Cara Mengobati Biang Keringat
Ada beberapa alternatif untuk mengobati biang keringat:
1. Dengan VCO (Virgin Coconut Oil)
2. Dengan Minyak Telon (pilih yang kandungan minyak kelapanya 60%, agar tidak terlalu panas)
3. Bedak Salicyl (bisa dicampur dengan air, seperti bedak dingin)
4. Bedak tabur
Sebagai tambahan, jika kondisi kulit bayi Anda bertambah parah, coba periksakan ke dokter, karena sangat mungkin gangguan kulit yang diderita oleh si kecil bukan biang keringat, tapi penyakit lain. Jika ini yang terjadi, tentu saja perawatannya berbeda.
Friday, March 27, 2009
Bayi 10 Bulan
Apa saja yang bisa dilakukan oleh bayi usia 10 bulan dan apa saja yang penting untuk Anda ketahui? Coba simak artikel berikut…
Mobilitas Tinggi
Yap. Bayi seusia ini biasanya sudah sangat aktif bergerak ke sana kemari. Makanya Anda harus ekstra hati-hati serta harus jaga stamina. Maklum… lumayan capek juga kan kalau harus mengikuti mobilitas bayi Anda
Dia normalnya sudah bisa merangkak dengan cepat, serta bisa duduk dengan mudah dari posisi apapun.
Berkeliling
Kemungkinan besar dia pun sangat senang berjalan dengan berpegangan entah pada sisi meja, kursi, ataupun perabot lainnya yang tidak terlalu tinggi. Sebagian bayi lain mungkin baru bisa mengangkat tubuhnya dari posisi duduk ke posisi berdiri, dengan cara berpegangan ke sisi meja atau kursi.
Terkadang ia akan bereksperimen dengan menggunakan satu tangannya untuk mengambil mainan yang ada di lantai, atau bahkan ia akan berani melepaskan kedua pegangannya untuk berdiri.
Baby Walker
Penggunaan baby walker sampai saat ini masih kontroversial. Kebanyakan ahli tidak mendukung penggunaannya, karena justru membuat bayi Anda lamban bisa berjalan. Lebih baik Anda memberi semangat kepada si kecil untuk berjalan dengan mendorong-dorong kursi plastik kecil atau yang sejenisnya.
Bagaimana Jika Bayi Anda Belum Bisa Merangkak
Jangan langsung panik.
Banyak juga lho bayi yang perkembangan motoriknya tidak terlalu cepat, tapi sebenarnya ia banyak menyerap informasi. Bayi seperti ini lebih senang menjadi pengamat.
Ada juga bayi pada usia 10 bulan yang berpindah tempat dengan cara ngesot, atau menyeret pantatnya, atau merayap di atas perutnya.
Yang perlu Anda ingat adalah, Anda jangan terlalu memaksakan bayi Anda untuk melakukan sesuatu yang tidak menarik baginya. Lebih baik Anda mendukung apa yang menjadi kesukaannya. Jika memang perkembangan motoriknya ternyata sangat lamban, Anda sebaiknya berkonsultasi dengan dokter Anda.
Permainan Mendidik
Salah satu permainan yang baik untuk bayi berumur 10 bulan adalah ciluk-ba. Cobalah Anda mengajaknya bermain ciluk-ba dengan berbagai variasi. Permainan sederhana ini selain mengasyikkan, juga bermanfaat bagi perkembangan kognitif si kecil, serta sangat baik untuk mempererat hubungan Anda dengannya.
Mobilitas Tinggi
Yap. Bayi seusia ini biasanya sudah sangat aktif bergerak ke sana kemari. Makanya Anda harus ekstra hati-hati serta harus jaga stamina. Maklum… lumayan capek juga kan kalau harus mengikuti mobilitas bayi Anda
Dia normalnya sudah bisa merangkak dengan cepat, serta bisa duduk dengan mudah dari posisi apapun.
Berkeliling
Kemungkinan besar dia pun sangat senang berjalan dengan berpegangan entah pada sisi meja, kursi, ataupun perabot lainnya yang tidak terlalu tinggi. Sebagian bayi lain mungkin baru bisa mengangkat tubuhnya dari posisi duduk ke posisi berdiri, dengan cara berpegangan ke sisi meja atau kursi.
Terkadang ia akan bereksperimen dengan menggunakan satu tangannya untuk mengambil mainan yang ada di lantai, atau bahkan ia akan berani melepaskan kedua pegangannya untuk berdiri.
Baby Walker
Penggunaan baby walker sampai saat ini masih kontroversial. Kebanyakan ahli tidak mendukung penggunaannya, karena justru membuat bayi Anda lamban bisa berjalan. Lebih baik Anda memberi semangat kepada si kecil untuk berjalan dengan mendorong-dorong kursi plastik kecil atau yang sejenisnya.
Bagaimana Jika Bayi Anda Belum Bisa Merangkak
Jangan langsung panik.
Banyak juga lho bayi yang perkembangan motoriknya tidak terlalu cepat, tapi sebenarnya ia banyak menyerap informasi. Bayi seperti ini lebih senang menjadi pengamat.
Ada juga bayi pada usia 10 bulan yang berpindah tempat dengan cara ngesot, atau menyeret pantatnya, atau merayap di atas perutnya.
Yang perlu Anda ingat adalah, Anda jangan terlalu memaksakan bayi Anda untuk melakukan sesuatu yang tidak menarik baginya. Lebih baik Anda mendukung apa yang menjadi kesukaannya. Jika memang perkembangan motoriknya ternyata sangat lamban, Anda sebaiknya berkonsultasi dengan dokter Anda.
Permainan Mendidik
Salah satu permainan yang baik untuk bayi berumur 10 bulan adalah ciluk-ba. Cobalah Anda mengajaknya bermain ciluk-ba dengan berbagai variasi. Permainan sederhana ini selain mengasyikkan, juga bermanfaat bagi perkembangan kognitif si kecil, serta sangat baik untuk mempererat hubungan Anda dengannya.
Tips memilih box bayi yang aman
Bukan maksud kami menakut-nakuti, tapi ternyata ada juga lho kasus kematian bayi yang disebabkan oleh kurang hati-hatinya orang tua dalam memilih dan mengatur box bayi (ranjang bayi) mereka.
Di antara kasus kematian bayi tersebut, ada yang disebabkan bayinya terjepit di antara kasur dan pinggiran box bayi, ada yang karena lehernya terlilit oleh kain atau bagian baju bayi yang kemudian tersangkut di bagian box bayi yang menonjol, dan sebagainya.
Oleh karena itu, penting juga Anda mengetahui beberapa hal penting seputar memilih box bayi (ranjang bayi) yang aman…
Kasur
Pastikan kasur yang menyertai box bayi tersebut padat, betul-betul pas ukurannya dengan ranjang, serta keempat pojok kasur tersebut tersangkut dengan baik ke setiap pojok ranjang. Kebanyakan kecelakaan yang berkaitan dengan box bayi disebabkan oleh bayi yang kehabisan napas karena terjepit di antara kasur dengan pinggiran (pagar) box.
Untuk menguji keamanan kasur, Anda bisa mencoba menyelipkan jari-jari Anda di bagian pinggirnya. Jika ternyata lebih dari 2 jari Anda bisa masuk, berarti kasurnya kurang besar.
Kisi-kisi Pagar
Berikutnya Anda harus mengecek apakah kisi-kisi (railing) yang menjadi pagar box bayi tersebut aman. Sebaiknya jarak antar kisi ini tidak lebih dari 6 cm, sehingga kaki dan tangan bayi Anda tidak bisa terselip di antaranya.
Bagian-bagian Kecil
Cek juga bagian-bagian kecil pada seluruh box bayi. Lihat apakah ada sekrup yang longgar, cat yang terkelupas, serta setiap bagian rusak yang bisa membahayakan bayi Anda. Periksa apakah box tersebut memiliki bagian yang bisa menyebabkan pakaian si kecil tersangkut.
Periksa juga kekuatan dan kekokohan box tersebut, terutama jika Anda membeli yang bekas. Ingat, keselamatan bayi Anda jauh lebih penting daripada uang. Jangan mentang-mentang ingin hemat, Anda mengabaikan keselamatan si kecil!
Jika Anda menemukan bagian yang membahayakan keselamatan bayi Anda, perbaikilah… atau cari box yang lain…
Rencana Jangka Panjang
Baik jika Anda membeli box bayi sebelum maupun setelah bayi Anda lahir, sangatlah bijaksana jika Anda memilih box yang bisa memenuhi kebutuhan Anda untuk jangka panjang.
Perhatikan tinggi pagar box. Jangan terlalu rendah, sehingga nantinya bisa dipanjat oleh bayi Anda ketika ia semakin besar nanti. Bagus juga jika Anda memilih pagar yang bisa dibuka atau digeser ke bawah, untuk memudahkan Anda ketika mengakses bayi Anda. Hanya saja, pastikan sistem buka-tutupnya sangat aman untuk keselamatan si kecil.
Periksa juga kasurnya. Apakah masih nyaman jika digunakan oleh bayi yang berat badannya kelak akan bertambah?
Di antara kasus kematian bayi tersebut, ada yang disebabkan bayinya terjepit di antara kasur dan pinggiran box bayi, ada yang karena lehernya terlilit oleh kain atau bagian baju bayi yang kemudian tersangkut di bagian box bayi yang menonjol, dan sebagainya.
Oleh karena itu, penting juga Anda mengetahui beberapa hal penting seputar memilih box bayi (ranjang bayi) yang aman…
Kasur
Pastikan kasur yang menyertai box bayi tersebut padat, betul-betul pas ukurannya dengan ranjang, serta keempat pojok kasur tersebut tersangkut dengan baik ke setiap pojok ranjang. Kebanyakan kecelakaan yang berkaitan dengan box bayi disebabkan oleh bayi yang kehabisan napas karena terjepit di antara kasur dengan pinggiran (pagar) box.
Untuk menguji keamanan kasur, Anda bisa mencoba menyelipkan jari-jari Anda di bagian pinggirnya. Jika ternyata lebih dari 2 jari Anda bisa masuk, berarti kasurnya kurang besar.
Kisi-kisi Pagar
Berikutnya Anda harus mengecek apakah kisi-kisi (railing) yang menjadi pagar box bayi tersebut aman. Sebaiknya jarak antar kisi ini tidak lebih dari 6 cm, sehingga kaki dan tangan bayi Anda tidak bisa terselip di antaranya.
Bagian-bagian Kecil
Cek juga bagian-bagian kecil pada seluruh box bayi. Lihat apakah ada sekrup yang longgar, cat yang terkelupas, serta setiap bagian rusak yang bisa membahayakan bayi Anda. Periksa apakah box tersebut memiliki bagian yang bisa menyebabkan pakaian si kecil tersangkut.
Periksa juga kekuatan dan kekokohan box tersebut, terutama jika Anda membeli yang bekas. Ingat, keselamatan bayi Anda jauh lebih penting daripada uang. Jangan mentang-mentang ingin hemat, Anda mengabaikan keselamatan si kecil!
Jika Anda menemukan bagian yang membahayakan keselamatan bayi Anda, perbaikilah… atau cari box yang lain…
Rencana Jangka Panjang
Baik jika Anda membeli box bayi sebelum maupun setelah bayi Anda lahir, sangatlah bijaksana jika Anda memilih box yang bisa memenuhi kebutuhan Anda untuk jangka panjang.
Perhatikan tinggi pagar box. Jangan terlalu rendah, sehingga nantinya bisa dipanjat oleh bayi Anda ketika ia semakin besar nanti. Bagus juga jika Anda memilih pagar yang bisa dibuka atau digeser ke bawah, untuk memudahkan Anda ketika mengakses bayi Anda. Hanya saja, pastikan sistem buka-tutupnya sangat aman untuk keselamatan si kecil.
Periksa juga kasurnya. Apakah masih nyaman jika digunakan oleh bayi yang berat badannya kelak akan bertambah?
Subscribe to:
Posts (Atom)
TipsBayi.com
Sejauh ini Saya mendapatkan tips bayi ini dari www.tipsbayi.com yang selama ini terus mengirim ke e-mail Saya, Terimakasih tipsbayi.com mudah mudahan semua pengetahuan yang saya peroleh berguna juga buat calon bapak/ibu semua yang membutuhkan Amin...