Saturday, March 28, 2009

Waspadai Bayi Blue Syndrome !

0 comments
Baby Blues Syndrome, atau sering juga disebut Postpartum Distress Syndrome adalah perasaan sedih dan gundah yang dialami oleh sekitar 50-80% wanita setelah melahirkan bayinya.
Aneh memang… perasaan senang menanti-nanti kelahiran sang buah hati, ternyata pada sebagian ibu bisa berubah menjadi depresi, setelah proses kelahiran bayi.
Baby Blues Syndrome masih tergolong ringan dan biasanya berlangsung hingga 2 minggu. Jika Anda mengalaminya lebih dari 2 minggu, bisa jadi itu adalah Postpartum Depression dan sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter Anda…
Beberapa Gejala Kasus Baby Blues Syndrome:
1. Menangis tanpa sebab yang jelas
2. Mudah kesal
3. Lelah
4. Cemas
5. Tidak sabaran
6. Enggan memperhatikan si bayi
7. Tidak percaya diri
8. Sulit beristirahat dengan tenang
9. Mudah tersinggung
Jika setelah melahirkan Anda mengalami berbagai kondisi dan perasaan di atas, maka besar kemungkinan Anda sedang dilanda Baby Blues Syndrome…

Apa Beda Baby Blues Syndrome dengan Postpartum Depression?
Perbedaan keduanya terletak pada frekuensi, intensitas, serta durasi berlangsungnya gejala-gejala di atas. Pada Postpartum Depression, Anda akan merasakan berbagai gejala tersebut lebih sering, lebih hebat, serta lebih lama.

Bagaimana cara membedakannya?
Sebenarnya caranya mudah. Salah satunya adalah dengan memperhatikan pola tidur si ibu. Jika ketika ada orang lain menjaga bayi, si ibu bisa tertidur, maka besar kemungkinan si ibu hanya menderita Baby Blues Syndrome (BBS). Namun jika si ibu sangat sulit tertidur walaupun bayinya dijaga oleh orang lain, maka mungkin tingkat depresinya sudah termasuk ke dalam Postpartum Depression (PPD).
Beberapa Gejala Postpartum Depression:
1. Cepat marah
2. Bingung
3. Mudah panik
4. Merasa putus asa
5. Perubahan pola makan dan tidur
6. Ada perasaan takut bisa menyakiti bayinya
7. Ada perasaan khawatir tidak bisa merawat bayinya dengan baik
8. Timbul perasaan bahwa ia tidak bisa menjadi ibu yang baik
PPD bisa berlangsung hingga 1 tahun setelah kelahiran bayi…
Pada kasus PPD akut, si ibu bisa saja bunuh diri atau menyakiti bayinya sendiri…
Apa Penyebab PPD?
Walaupun hingga artikel ini ditulis tidak ada yang tahu pasti penyebab timbulnya PPD, namun berbagai faktor berikut sepertinya sangat berpengaruh:
1. Perubahan hormon si ibu
2. Tekanan menjadi ibu baru
3. Ada sejarah keluarga terkait dengan depresi
4. Kurangnya bantuan ketika melahirkan
5. Merasa terisolasi
6. Kelelahan

Bagaimana Mengetahui Bayi Yang Baru Lahir Itu Sehat ?

0 comments
Bayi yang baru saja lahir biasanya tidak nampak seperti bayi-bayi yang sering Anda lihat di iklan-iklan popok..
Seringkali kepala bayi yang baru terlahir berbentuk lonjong, bukannya bulat. Kulitnya juga mungkin berkerut-kerut dan berwarna kemerah-merahan. Semua kondisi ini adalah bukan sesuatu yang harus Anda khawatirkan.
Di bagian tengah kepala bayi Anda yang baru lahir biasanya ada yang disebut "Soft Spot" atau daerah lunak dimana tulang tengkoraknya belum bersatu dengan sempurna.
Justru keadaan ini sangat menguntungkan agar kepala si bayi bisa fleksibel selama proses melahirkan.
Tulang tengkorak bayi Anda akan tumbuh seiring dengan pertumbuhan si bayi sehingga nantinya daerah lunak tersebut akan tertutup. Selain itu, dengan adanya daerah lunak ini, otak bayi Anda juga bisa tumbuh dengan baik.
Mungkin bayi Anda juga memiliki bercak merah gelap di sekitar matanya. Terkadang bercak ini juga bisa Anda temukan di batang hidungnya dan di belakang leher. Sampai saat ini belum ada manusia yang tahu apa penyebabnya. Tapi biasanya bercak ini akan hilang dalam 1 tahun pertama.
Sebagian bayi terlahir botak, sebagian lagi memilki rambut tipis dan yang lainnya terlahir dengan rambut yang tebal dan hitam. Untuk sebagian bayi, rambut bawaan lahir ini akan hilang atau rontok begitu saja dan sebagian bayi lainnya mengalami perubahan warna rambut.
Warna mata bayi Anda juga bisa berubah lho setelah lahir! Kalau Anda ingin memastikan warna mata si kecil, ya Anda sebaiknya sabar menunggu hingga ia berusia sekitar 1 tahun.. setelah ini biasanya tidak akan ada perubahan lagi.
Tali umbilikal yang tergantung di pusar bayi biasanya akan copot dalam waktu 5-10 hari.
Terkadang bayi perempuan mengalami pendarahan di kemaluannya. Terkadang juga bayi -baik laki-laki ataupun perempuan- lahir dengan buah dada yang agak besar atau menggembung. Bahkan ada yang sampai bisa mengeluarkan air susu, padahal mereka baru saja lahir!
Hal ini disebabkan oleh hormon sang ibu. Kondisi ini tidak membahayakan kok dan akan segera hilang... tenang saja!

Bayi Anda Mengalami Ruam Popok ?

0 comments
Hampir semua bayi pernah mengalami ruam atau lecet karena pemakaian popok. Lokasi yang sering terkena adalah bagian pantat, sekitar kemaluan, maupun paha.
Begitu pula mungkin dengan bayi Anda...
Bahkan, jika bakteri yang terdapat dalam urine bayi Anda terurai menjadi amonia, ruam ini bisa bertambah parah. Tentu saja keadaan ini sangat tidak menyenangkan buat si kecil.
Nah, untuk mencegah terjadinya hal ini, ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan...

* Usahakan agar sesering mungkin kulit bayi Anda berada dalam keadaan kering dan berhubungan dengan udara terbuka.
* Gunakan popok yang memiliki kemampuan menyerap lebih baik. Hemat sih boleh saja, tapi jangan sampai bayi Anda juga menderita karena Anda jarang mengganti popoknya ya...

* Ketika mengganti popok, bersihkan daerah tersebut dengan air dan sabun yang lembut. Setelah itu keringkan secara menyeluruh dan gunakan bedak bayi yang lembut tanpa pewangi.
* Tanyakan ke dokter Anda apakah perlu menggunakan salep tertentu atau krim anti jamur. Sebisa mungkin hindarilah penggunaan popok atau celana berlapis plastik.
* Jika Anda menggunakan kain sebagai popok, usahakan untuk mencucinya dengan sabun lembut tanpa pewangi kemudian membilasnya sampai bersih. Deterjen bisa menjadi penyebab iritasi pada kulit bayi Anda.

* Pastikan pula produk-produk mandi untuk si kecil tidak mengandung pewangi dan alkohol.

Jika ruam bayi Anda bertambah parah dan tidak ada tanda-tanda perbaikan setelah 3 hari (apalagi jika dia sampai demam dan tidak nafsu makan), sebaiknya konsultasikan dengan dokter Anda...

Apa itu Kolik ?

0 comments
Kolik ini sebenarnya bukan penyakit, tetapi lebih tepat kalau digolongkan sebagai istilah umum untuk menjelaskan sebuah kondisi.
Apa gejala bayi yang mengalami Kolik?
Gejala utamanya adalah rewel yang berkepanjangan, yang disertai tangisan. Biasanya kondisi ini terjadi menjelang sore hingga waktu tidurnya.
Diperkirakan sekitar 20% bayi mengalami Kolik ini dan biasanya ketika dia berumur 2 minggu hingga 4 minggu.
Tangisan Kolik lain dengan tangisan biasa. Bayi yang menangis ketika dalam kondisi ini biasanya terlihat sangat kesal dan sedih.
Sampai saat tulisan ini dibuat, masih belum jelas betul apa penyebab Kolik. Ada yang mengatakan penyebabnya adalah makanan sang ibu yang menyusuinya, alergi bayi terhadap susu botol, kecemasan orang tua, dan sebagainya.

Bisa jadi semua yang dikatakan itu benar, atau bisa jadi juga semuanya salah...
Yang jelas, ada beberapa tips yang bisa Anda lakukan untuk menenangkan bayi Anda seandainya dia mengalami Kolik:
* Pastikan bayi Anda tidak kelaparan, atau popoknya sudah terlalu basah dan kotor. Pokoknya, pastikan tidak ada sesuatu yang membuatnya gelisah.
* Anda juga harus bisa memastikan bahwa si kecil tidak dalam kondisi serius yang membutuhkan penanganan dokter atau perawat.
* Anda juga harus belajar benar-benar memahami bayi Anda. Apa yang bisa menenangkan bayi lain, belum tentu bisa menenangkan bayi Anda!
* Coba berbagai gerakan atau suara yang bisa menenangkannya. Berikan ayunan yang lembut, atau suara-suara yang menyejukkan.
* Coba letakkan bayi Anda di lingkungan yang nyaman, seperti kamar dengan lampu redup dan jauh dari keramaian. Atau coba juga mengajaknya berkeliling dengan kereta bayi.
* Terkadang akan membantu juga jika Anda mengelus-elus punggung, perut atau kepalanya. Sebagian bayi ada juga yang merasa nyaman ketika dimandikan dengan air hangat.

Susu Sapi Untuk Bayi Manusia ?

0 comments
Kali ini, mari kita mengulas sedikit mengenai susu formula untuk bayi Anda.
Sudah merupakan kesimpulan final di seluruh dunia bahwa ASI (Air Susu Ibu) adalah pilihan yang terbaik untuk bayi.
Namun begitu, ada beberapa kasus dimana ibu tidak bisa menyusui si bayi, sehingga diperlukan juga susu formula.
Diantaranya adalah apabila si ibu menderita AIDS. Wanita penderita HIV Positif TIDAK diperbolehkan untuk menyusui bayinya.
Beberapa penyakit tertentu seperti herpes, hepatitis dan infeksi beta streptococcus juga bisa berpindah melalui ASI. Tetapi TIDAK selalu seorang Ibu yang menderita penyakit-penyakit tersebut tidak boleh menyusui bayinya. Hal ini harus ditinjau kasus per kasus oleh dokter dari masing-masing ibu tersebut.
Penyakit-penyakit umum seperti flu, demam, infeksi kulit, atau diare TIDAK tersalurkan melalui ASI. Bahkan uniknya, si ibu akan memproduksi antibodi dari berbagai penyakit tersebut dalam ASI-nya sehingga bayi yang menyusu darinya akan terlindungi dari penyakit-penyakit tersebut.
Penderita kanker payudara juga bisa tetap menyusui bayinya dengan menggunakan payudara yang masih normal, jangan khawatir...
Nah, berkaitan dengan susu formula, ada beberapa pertimbangan dalam memilihnya...
Walaupun hampir semua susu formula dibuat dari susu sapi, namun sebaiknya Anda tidak memberikan susu sapi murni ataupun makanan-makanan yang mengandung susu sapi hingga bayi Anda berusia 1 tahun.
Bukan apa-apa, susu sapi kan sebenarnya untuk anak sapi, sehingga tidak bisa dicerna dengan baik oleh bayi manusia...
Nah, seandainya ternyata bayi Anda tidak cocok mengkonsumsi susu formula yang terbuat dari susu sapi, alternatif lain adalah menggunakan susu formula dari kedelai. Inipun sebenarnya kurang baik buat si bayi. Yang jelas, bayi yang sehat HANYA boleh meminum susu formula kedelai jika dianjurkan secara medis.

Pokoknya, ASI adalah yang terbaik lah! Makanya usahakan agar persediaan ASI ibu selalu cukup...

Permainan Bayi 6 Bulan

0 comments
Bayi berumur 6 bulan rata-rata sudah tanggap terhadap lingkungannya dan dia sudah punya keinginan untuk bermain.

Berikut permainan menyenangkan sekaligus mendidik untuk Anda dan si bayi:

* Mulailah bermain "nama-nama" dengan bayi Anda. Tunjuk hidung si kecil dan katakan, "Hi-dung". Lakukan hal yang sama untuk mata, tangan dan benda lainnya.
* Perkenalkan juga panggilan Anda dan sang ayah kepada bayi Anda mulai sejak tahapan ini.
* Sembunyikan sebagian benda atau mainannya di bawah selimut atau secarik kain. Biarkan ada bagian yang menonjol keluar. Biarkan bayi Anda menarik benda tersebut keluar dan belajar menyingkapkan selimutnya sendiri.
* Masukkan berbagai macam tutup botol ke dalam kotak sepatu. Tutup-tutup botol tersebut bisa berbeda ukuran, asal jangan ada yang tajam.
* Ulurkan tangan Anda ke dalam kotak sepatu kemudian ambil tutup yang ada satu persatu. Tunjukkan perlakuan ini di depan bayi Anda. Setelah beberapa kali melihat, biasanya si bayi akan meniru kelakuan Anda tersebut.

Permainan mendidik tidak harus mahal. Permainan mahal pun tidak selamanya mendidik.

Tidur Bayi Tidak Nyenyak

0 comments
Tahukah Anda bahwa kurang tidur pada bayi bisa mengakibatkan berbagai masalah? Mulai dari penurunan kekebalan tubuh, gangguan pertumbuhan dan perkembangan fisik dan juga kurang tidur mempunyai dampak terhadap tumbuh kembang otak bayi, terutama kemampuan berpikirnya ketika ia dewasa.
Sebagian besar kerja hormon pertumbuhan terjadi ketika dalam keadaan tidur, termasuk hormon pertumbuhan otak bayi.
Kurangnya tidur akan mengakibatkan perubahan kadar hormon yang bertugas mengatur rasa lapar. Selain itu, kurangnya tidur juga mempengaruhi kemampuan tubuh untuk melakukan metabolisme gula, sehingga meningkatnya resiko terhadap diabetes.
Jadi, jelaslah bahwa tidur yang cukup memberi efek yang amat positif bagi perkembangan bayi Anda. Idealnya, anak usia 6 - 23 bulan memerlukan waktu tidur sekitar 13 jam setiap harinya.

Beberapa Hal yang Menyebabkan Bayi Susah Tidur Serta Solusinya

Sakit Flu atau Batuk
Jika bayi Anda menderita flu atau batuk, maka ia akan sulit tidur nyenyak, karena sebentar-sebentar terbatuk. Hidungnya pun terus menerus mengeluarkan cairan atau tersumbat, sehingga membuatnya susah bernafas.

Solusi:
Usahakan agar posisi kepala bayi lebih tinggi dari kaki. Jangan lupa, beri minum agar tenggorokannya lebih nyaman. Jika hidungnya tersumbat, Anda bisa menyedot ingusnya dengan alat penyedot ingus khusus untuk bayi. Oleskan juga balsam khusus untuk anak-anak di dadanya, ini akan membantu melegakan hidungnya.

Kolik
Sekitar 20% bayi sehat pernah mengalami kolik. Kondisi ini biasanya terjadi antara minggu ke-2 dan ke-4 setelah lahir.
Jika Anda sedang menyusui, sebaiknya Anda menghindari produk susu olahan serta makanan yang menimbulkan gas, seperti kubis, bawang, dan bawang putih. Berkonsultasilah dengan ahli kesehatan tentang cara menangani alergi terhadap makanan tertentu.
Untuk mengatasi kolik, bila Anda memberikan susu formula pada bayi Anda, mintalah petunjuk ahli kesehatan apakah sebaiknya menggantinya dengan formula bebas susu atau formula bebas laktosa.
Jika kolik yang dialami merupakan bagian dari fase pertumbuhan, maka hal ini akan hilang seiring dengan waktu.

Haus atau Lapar
Biasanya, bayi Anda akan gelisah tidurnya kalau tidak cukup asupan makanan atau susu.
Solusi: Coba beri makan bayi Anda menjelang tidur bagusnya 1 jam sebelum tidur.

Basah
Rata-rata bayi usia 6 bulan mengompol sekitar 5-7 kali dalam semalam, maka segeralah ganti popoknya apabila basah, dengan begitu si kecil akan lebih nyenyak tidurnya.

Ruam Popok
Ruam popok umumnya dialami oleh bayi berusia 4-15 bulan. Penyebabnya bisa karena sering buang air, kebersihan kulit yang tidak terjaga, atau bisa juga dikarenakan bayi Anda menerima asupan antibiotik dari ASI sang ibu.
Bahkan, jika bakteri yang terdapat dalam urine bayi Anda terurai menjadi amonia, ruam ini bisa bertambah parah. Tentu saja keadaan ini sangat tidak menyenangkan buat si kecil, sehingga bisa mempengaruhi kualitas tidurnya.

Bila ruam popok sudah terlanjur menimpa bayi Anda, agar tidak bertambah parah, berikut beberapa hal yang bisa Anda lakukan:
1. Gantilah popok yang basah sesering mungkin
2. Hindari penggunaan tisu basah karena dapat menambah iritasi
3. Cukup keringkan bagian yang basah dengan cara menepuk kulitnya, jangan digosok
4. Gunakan krim pelindung dengan dioleskan tipis di kulit bayi
5. Hindari menggunakan popok terlalu kencang
Selain itu, pilihlah jenis popok dari bahan kain yang menyerap keringat atau bahan disposibel (sekali pakai).

Terlalu Banyak Bermain
Jika Anda mengajak si kecil bermain terus, maka ia akan semakin enggan untuk tidur. Apalagi, jika Anda mengajaknya bermain menjelang waktu tidurnya.

Nah, untuk menghindari hal ini, maka Anda harus tanggap. Bila bayi Anda sudah mulai mengucek-ucek mata, sering menguap, atau telinganya ditarik-tarik, besar kemungkinan ia sudah mengantuk. Hentikanlah aktivitas Anda bersamanya dan buatlah suasana yang dapat memudahkan bayi Anda tidur dengan tenang.

TipsBayi.com

Sejauh ini Saya mendapatkan tips bayi ini dari www.tipsbayi.com yang selama ini terus mengirim ke e-mail Saya, Terimakasih tipsbayi.com mudah mudahan semua pengetahuan yang saya peroleh berguna juga buat calon bapak/ibu semua yang membutuhkan Amin...
 

Copyright 2008 All Rights Reserved Revolution Two Church theme by Brian Gardner Converted into Blogger Template by Bloganol dot com